Informasi adalah salah satu dari lima jenis utama sumber daya yang dapat dipakai oleh manajer. Semua sumber daya, termasuk informasi, dapat dikelola. Pengelolaan informasi semakin penting saat bisnis menjadi lebih kompleks dan kemampuan komputer berkembang.
Output komputer digunakan oleh para manajer, non manajer, dan orang-orang atau organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan. Manajer terdapat pada semua tingkatan dan dalam semua area fungsional. Saat para manajer melaksanakan fungsi-fungsi mereka dan memainkan peran mereka, mereka menambah keahlian komunikasi dan pemecahan masalah mereka dengan pengetahuan tentang komputer dan informasi.
Sistem adalah suatu integrasi elemen-elemen, yang semuanya bekerja menuju satu tujuan. Semua sistem meliputi tiga elemen utama: input, transformasi, dan output. Sebagian sistem dapat mengendalikan operasi mereka sendiri, dan disebut sistem lingkaran tertutup (closed-loop system). Sistem lingkaran tertutup mencakup suatu mekanisme kontrol, tujuan, dan lingkaran umpan balik (feedback loop) disamping tiga elemen utama. Sistem yang tidak memiliki kemampuan pengendalian disebut sistem lingkaran terbuka (open-loop system). Semua sistem yang kita pelajari dalam teks ini adalah sistem terbuka (open system), dalam arti mereka berhubungan dalam lingkungan mereka. Perusahaan adalah suatu contoh sistem terbuka dan sistem lingkaran tertutup.
Manajer mengelola suatu sistem fisik yang terdiri dari orang, material peralatan dan uang. Manajer memantau sistem fisik tersebut dengan menggunakan suatu sistem konseptual. Sistem konseptual menyediakan informasi yang menggambarkan keadaan sistem fisik perusahaan dan lingkungannya.
Para manajer harus memandang unit organisasi mereka dengan pandangan sistem. Pandangan ini membuat para manajer lebih mudah menfokuskan elemen-elemen sistem pada pencapaian tujuan-tujuan organisasi.
Terdapat perbedaan antara data dan informasi. Data mencakup fakta-fakta dan angka-angka yang relatif tidak berarti, yang diubah menjadi informasi oleh suatu pengolah informasi. Informasi memiliki arti bagi pemakainya. Suatu pengolah informasi menyediakan informasi dalam bentuk lisan maupun tertulis. Informasi berasal dari sumber-sumber internal maupun lingkungan dan digunakan dalam membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Komputer mula-mula digunakan sebagai sistem informasi akuntansi (SIA) tapi kemudian disadari memiliki nilai potensial sebagai suatu Sistem Informasi Manajemen ( SIM ). Selanjutnya perhatian meluas pada area seperti sistem pendukung keputusan (decision support system) – DSS, otomatisasi kantor (office automation) – OA, dan sistem pakar (expert system) – ES. Kelima area aplikasi ini membentuk sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System) – CBIS.
Sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer membentuk departemen komputer dan memberi mereka tanggung jawab atas pengembangan sistem. Praktek ini berlanjut, dengan unit-unit yang meliputi para spesialis informasi seperti analis sistem, pengelola database, spesialis jaringan, programmer dan operator. Kita menggunakan nama jasa informasi untuk menggambarkan unit ini.
Selama tahun-tahun terakhir ini, banyak pemakai telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri dari pada bergantung sepenuhnya pada para spesialis informasi. Pendekatan ini dinamakan end-user computing, atau EUC. Jika seorang pemakai menerapkan EUC sepenuhnya, tidak diperlukan lagi para spesialis informasi. Namun, pemakai dapat menggunakan para spesialis informasi untuk melaksanakan sebagian pekerjaan pengembangan atau untuk menjadi konsultan.
Sejumlah perusahaan yang mula-mula menggunakan komputer berusaha untuk menjustifikasi sistem pengolahan data mereka berdasarkan pada biaya tenaga administrasi yang digantikan, namun gagal untuk melaksanakan pemberhentian pegawai-pegawai yang tidak diperlukan. Keberhasilan yang lebih besar dicapai dalam usaha peningkatan efisiensi atau pengurangan investasi. Sekarang, sangat sukar untuk menentukan nilai rupiah dari output subsistem CBIS yang berorientasi informasi seperti SIM, DSS dan ES. Sebaliknya, bobot yang lebih besar diberikan pada ukuran-ukuran subyektif.
Suatu CBIS dikembangkan melalui tahap-tahap: perencanaan, analisis, rancangan, penerapan, dan penggunaan. Tahap-tahap ini disebut siklus kehidupan sistem (system life cycle – SLC) dan dapat dilakukan oleh pemakai sendiri atau pemakai bekerja sama dengan para spesialis informasi. Bahkan bila sistem dikembangkan bersama-sama, manajerlah yang bertanggung jawab atas tiap tahap siklus kehidupan sistem.
No comments:
Post a Comment