Kita mungkin telah sering mendengar bahwa salah satu fungsi seks
ialah membuat orang awet muda. Ini ternyata bukan hanya isapan
jempol. Sebuah studi telah membuktikannya. Keriput di sekitar mata
akan lebih lambat muncul. Kulit tidak cepat melar. Dan rambut tidak
cepat beruban. Jadi, seks memang sangat bermanfaat bagi tubuh.
Hasil ini diperoleh lewat penelitian selama sepuluh tahun.
Partisipan yang dilibatkan berjumlah 3.500 pria dan wanita. Usia
mereka berkisar dari 20 hingga 104, namun kebanyakan berumur antara
45 dan 55 tahun. Satu hal yang tampak di antara semua partisipan ini
ialah bahwa mereka kelihatan lebih muda daripada usianya yang
sesungguhnya. Ini diungkapkan sebuah panel yang terdiri dari enam
orang setelah melihat para partisipan tersebut. Menurut panel
tersebut, para partisipan kelihatan lebih muda antara 7 dan 12 tahun.
Selain itu, mereka juga diberi berbagai pertanyaan. Di antaranya
ialah bagaimana pengalaman seks sebelumnya, berapa sering mereka
melakukan hubungan seks, dan apakah mereka menikmati seks tersebut
atau tidak.
Terbukti, kehidupan seks yang "berapi-api" merupakan faktor penentu
keawetannya. Hanya olahraga yang dapat mengalahkan seks untuk
meredam proses penuaan. Selain olahraga dan seks, faktor untuk
mempertahankan keawetan ialah berteman dengan orang dari segala
usia, menikah dengan orang yang usianya lebih muda, dan menggunakan
terapi penggantian hormon khususnya bagi wanita.
Namun, apakah itu berarti harus melakukan seks setiap hari? Tidak.
Hubungan seks yang bermanfaat ialah rata-rata tiga kali dalam
seminggu. Itulah yang dilakukan para peserta tersebut. Perlu juga
diingat, hubungan seks ini harus disertai oleh orgasme.
Jadi, manfaat tersebut tidak akan diperoleh apabila hubungan seks
tersebut terlalu sering dilakukan. Selain itu, hubungan seks dengan
orang yang bukan pasangannya (selingkuh) malah akan memberi hasil
yang sebaliknya. Seks seperti ini justru akan mempercepat proses
penuaan. Jelas, penyebabnya adalah rasa cemas dan stres yang
ditimbulkannya.
Jadi, seks hanya akan mengakibatkan wajah awet apabila dilakukan
dengan pasangan resmi. Mungkin ini sangat terkait dengan sisi-sisi
non-biologis seks itu sendiri. Soalnya, dalam hubungan seperti ini,
kedua pasangan akan saling memperoleh dukungan dan empati. Mereka
saling cocok secara psikologis dan emosional. Keharmonisan
perkawinan pun akan terbangun dengan baik. Stres dan ketegangan akan
lebih mudah ditangani apabila mereka melakukan hubungan seks secara
teratur.
Sedangkan penjelasan fisiologisnya telah terungkap dari studi
sebelumnya. Ketika orang melakukan seks, lemaknya akan terbakar.
Selain itu, otak akan melepaskan endorfin yang berfungsi untuk
menghilangkan rasa nyeri dan mengurangi kecemasan. Seks memicu
pelepasan zat yang dapat memperbaiki kekebalan tubuh. Bahkan khusus
bagi pria, seks dapat merangsang hormon pertumbuhan dan testosteron
untuk menguatkan tulang dan otot. Juga, orang yang sering melakukan
seks juga cenderung akan lebih banyak makan dan olahraga.
No comments:
Post a Comment